Saat ini transformasi digital di kalangan industri Indonesia semakin terus berkembang. Hal ini yang membuat istilah cloud computing semakin akrab di telinga pelaku bisnis. Termasuk salah satu konsep dasar yang sering menjadi fondasi teknologi cloud, yakni virtualisasi. Namun, apa itu virtualisasi di cloud computing?
Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan migrasi ke cloud atau ingin meningkatkan efisiensi infrastruktur IT perusahaan, memahami istilah virtualisasi ini adalah langkah awal yang krusial.
Artikel ini akan membahas pengertian virtualisasi, jenis-jenis, hingga manfaatnya yang bisa didapatkan oleh bisnis Anda.
BACA JUGA: Cloud vs Data Center: Mana yang Lebih Efisien untuk Bisnis?
Apa Itu Virtualisasi di Cloud Computing?
Secara umum, virtualisasi dalam konteks cloud computing merupakan proses menciptakan versi virtual dari sumber daya komputasi, seperti jaringan, penyimpanan (storage), server, ataupun sistem operasi.
Dengan adanya teknologi ini, satu perangkat fisik bisa digunakan untuk menjalankan beberapa lingkungan komputasi yang terisolasi secara bersasmaan. Dalam cloud computing, virtualisasi juga memungkinkan penyedia layanan cloud untuk memaksimalkan efisiensi perangkat keras.
Selain itu, virtualisasi juga dapat digunakan untuk memberi layanan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini tentu tidak hanya dapat menurunkan biaya operasional, tapi juga meningkatkan skalabilitas dan keamanan.
Cara Kerja Virtualisasi dalam Cloud Computing
Setelah mengetahui apa itu virtualisasi di cloud computing, Anda juga perlu memahami cara kerja teknologi ini. Jadi, virtualisasi bekerja melalui perangkat lunak yang disebut dengan hypervisor.
Hypervisor nantinya akan bertindak sebagai penghubung perangkat keras fisik dan mesin virtual (virtual machine atau VM) yang berjalan di atasnya. Dengan menggunakan hypervisor, maka sistem bisa membagi satu server fisik menjadi beberapa mesin virtual yang masing-masingnya memiliki sistem operasi dan aplikasi tersendiri.
Setidaknya ada dua jenis hypervisor yang umum digunakan, yakni:
- Type 1 (Bare Metal): Berjalan langsung di atas perangkat keras tanpa sistem operasi host. Jenis hypervisor ini cocok untuk kebutuhan bisnis skala besar karena lebih efisien dan aman.
- Type 2 (Hosted): Berjalan di atas sistem operasi host, sehingga cocok untuk lingkungan pengujian atau bisnis kecil.
Dalam model cloud, seperti Infrastucture as a Service (IaaS), penyedia cloud, seperti Google Cloud, akan memanfaatkan teknologi virtualisasi untuk menyediakan server virtual sesuai permintaan pengguna.
BACA JUGA: 15 Manfaat Cloud Computing bagi Bisnis Anda, Wajib Tahu!
Jenis-Jenis Virtualisasi dalam Cloud Computing
Bicara soal apa itu virtualisasi di cloud computing tentu belum lengkap jika tidak mengenal jenis-jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis virtualisasi dalam cloud computing yang perlu Anda ketahui.
1. Virtualisasi Server
Jenis virtualisasi ini memungkinkan satu server fisik untuk menjalankan beberapa mesin virtual. Jadi, nantinya setiap VM dapat menjalankan sistem operasi dan aplikasi yang berbeda, sehingga memberikan fleksibilitas dan efisiensi tinggi.
2. Virtualisasi Storage
Virtualisasi storage adalah jenis virtualisasi yang menggabungkan beberapa perangkat penyimpanan fisik menjadi satu sistem penyimpanan virtual. Hal ini tentunya akan memudahkan pengelolaan data dan meningkatkan ketersediaan.
3. Virtualisasi Jaringan
Virtualisasi jaringan dapat menciptakan jaringan virtual yang terpisah dari infrastruktur jaringan fisik. Jenis virtualisasi ini memungkinkan pengaturan jaringan yang lebih fleksibel dan aman.
4. Virtualiusasi Desktop (VDI)
Virtualisasi desktop mengizinkan pengguna untuk mengakses desktop mereka dari berbagai perangkat melalui koneksi internet. Dalam penerapannya, jenis virtualisasi ini cocok untuk mendukung sistem kerja jarak jauh yang aman dan efisien.
Manfaat Virtualisasi untuk Bisnis
Mengadopsi virtualisasi dalam infrastruktur cloud memang memberikan banyak keuntungan strategis bagi bisnis. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama penggunaan virtualisasi untuk bisnis.
1. Efisiensi Biaya
Dengan mengurangi kebutuhan perangkat keras fisik, virtualisasi bisa menekan biaya operasional dan investasi awal (CAPEX). Dengan begitu, perusahaan tidak perlu lagi membeli banyak server untuk mendukung sistem yang berbeda.
2. Skalabilitas Tinggi
Virtualisasi juga memungkinkan penyediaan sumber daya sesuai permintaan. Jadi, bisnis Anda bisa menambah atau mengurangi kapasitas sesuai dengan kebutuhan tanpa harus mengubah perangkat keras.
3. Isolasi dan Keamanan
Setiap VM terisolasi satu sama lain. Dengan begitu, jika terjadi kerusakan atau serangan pada satu sistem dan sistem lainnya tetap aman.
4. Mobilitas dan Fleksibilitas
Sistem virtual mudah untuk dipindahkan atau direplikasi. Hal ini tentu memudahkan pemulihan bencana (disaster recovery) dan mendukung strategi bisnis yang dinamis.
5. Pengelolaan yang Terpusat
Manfaat virtualisasi terakhir adalah pengelolaan yang terpusat. Dengan konsol manajemen terpadu, tim IT bisa mengelola banyak sistem dari satu lokasi pusat, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
BACA JUGA: 8 Pertimbangan Memilih Penyedia Layanan Cloud Computing
Sudah Paham tentang Apa Itu Virtualisasi di Cloud Computing?
Saat ini virtualisasi dalam cloud computing masih sangat relevan dan penting bagi perusahaan. Sebab, virtualisasi merupakan fondasi dari cloud computing modern.
Dengan memahami cara kerja dan manfaatnya, Anda bisa mengambil keputusan keputusan strategis untuk membangun infrastruktur digital yang lebih efisien, fleksibel, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Jika bisnis Anda tengah bersiap untuk transformasi digital, mengadopsi teknologi virtualisasi di lingkungan cloud dapat menjadi salah satu langkah paling bijak untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Kini, Anda bisa mendapatkan layanan virtualisasi di cloud computing dari XLSMART for BUSINESS. Informasi selengkapnya bisa Anda dapatkan melalui halaman ini.