Teknologi Smart City di tahun 2025 ini menjadi salah satu yang cukup pesat berkembang. Banyak bisnis yang sudah mulai aware dengan perkembangan ini karena dampak dari Smart City sangat luas.
Bayangkan, Anda tinggal di sebuah kota yang mampu memprediksi kapan terjadi kemacetan, dapat mengelola sampah secara otomatis agar lebih efisien, serta mengoptimalkan energi listrik dengan AI.
Sebagai bisnis, kondisi tatanan kota seperti di atas tentunya sangat bermanfaat, terutama untuk membuka peluang kolaborasi baru.
Maka dari itu, simak ulasan di bawah ini tentang lima tren terbaru dari teknologi Smart City agar bisnis Anda tetap relevan di era digital sekarang.
BACA JUGA: Kerjasama XLSMART for BUSINESS dan Quest Motors Terapkan Solusi Digital Untuk Motor Listrik
Apa Itu Smart City?
Smart City adalah sebuah konsep pengelolaan kota yang memanfaat berbagai teknologi digital, seperti AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet of Things), dan Big Data. Teknologi-teknologi tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas hidup dari warga kota tersebut.
Kota yang dijuluki Smart City diharapkan mampu mengumpulkan data, menganilisisnya, kemudian mengambil keputusan secara real-time dalam berbagai aspek.
Contoh sederhananya adalah lampu jalan yang otomatis meredup ketika kondisi jalanan sedang sepi, atau tempat pembuangan akhir sampah yang memunculkan notifikasi hampir penuh.
Bagi pebisnis, Smart City adalah lokasi yang ideal untuk berniaga. Smart City membuat bisnis Anda beroperasi lebih efisien, mampu membuka peluang pasar baru, serta meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah terkait proyek-proyek tata kota di masa mendatang.
Tren Perkembangan Teknologi Smart City Terbaru yang Anda Harus Tahu
Di tengah pesatnya transformasi digital, konsep Smart City terus berevolusi dengan teknologi mutakhir. Tahun ini, banyak yang memprediksi inovasi-inovasi seperti AI, IoT, dan blockchain bisa menjadi solusi nyata untuk tantangan urban.
Dari sekian banyak tren Smart City yang ada, berikut ini adalah lima tren perkembangan teknologi Smart City yang paling krusial dalam mengubah wajah tatanan kota modern, serta penting untuk diperhatikan bisnis agar bisa beradaptasi dan memanfaatkannya.
1. AI untuk Mengatasi Kepadatan Lalu Lintas
Teknologi Smart City yang pertama adalah AI untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. AI digadang-gadang menjadi salah satu inovasi game-changer dalam manajemen lalu lintas.
Dengan analisis data real-time dari kamera CCTV, sensor jalan, bahkan media sosial, AI bisa memprediksi kemacetan dan mengoptimalkan lampu lalu lintas sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya adalah seperti yang dilakukan Jakarta sejak 2023 yang lalu. Penjabat Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2023, Heru Budi Hartono, mengungkapkan bahwa teknologi AI yang dipasang di sekitar 20 persimpangan di Jakarta sudah berhasil mengurangi kemacetan hingga 20%, meningkatkan efisiensi waktu perjalanan, dan menurunkan emisi kendaraan.
2. IoT untuk Pengelolaan Sampah yang Lebih Cerdas
Teknologi Smart City yang cukup banyak dibahas selanjutnya adalah IoT dalam pengelolaan sampah. Teknologi IoT menghadirkan smart waste management melalui tempat sampah dengan sensor yang mampu mengirimkan notifikasi saat tempat sampah tersebut hampir penuh.
Di Seoul, sistem ini mampu mengurangi biaya operasional pengangkutan sampah hingga 50%, mengutip dari artikel yang dirilis oleh Yonsei University. Teknologi ini memiliki dampak yang sangat signifikan untuk bisnis dan pemerintah, di mana perusahaan logistik pengelola sampah dapat merencanakan rute pengumpulan sampah lebih efisien, sementara pemerintah dapat menghemat anggaran kebersihan.
3. Blockchain untuk Efisiensi Pelayanan Publik
Teknologi blockchain juga ternyata dapat dimanfaatkan untuk Smart City. Blockchain membantu layanan perizinan atau pajak suatu kota menjadi lebih transparansi dan aman.
Dubai, misalnya, mulai mengintegrasikan teknologi ini untuk urusan kepemerintahan yang lebih efisien sejak 2020 yang lalu. Terbukti, teknologi blockchain mampu meminimalisir korupsi, membuat proses administrasi lebih cepat, serta meningkatkan kepercayaan publik.
4. AI untuk Pengelolaan Air yang Lebih Efektif
Pengelolaan air di Smart City juga dapat dibantu oleh teknologi AI. AI mampu mendeteksi kebocoran pipa atau polusi air melalui analisis pola konsumsi dan sensor kualitas.
Contoh sukses dari pemanfaatan teknologi ini adalah Amsterdam, yang mampu mengurangi hingga 20% pemborosan air berkat integrasi AI di pengelolaan airnya. Selain itu, AI juga bisa dimanfaatkan oleh sektor bisnis menekan biaya perbaikan, dan mengalokasikan air dengan cukup ke industri-industri penting seperti F&B (Food and Beverage).
5. Memperluas Cakupan Infrastruktur untuk Kendaraan Listrik (EV)
Tren teknologi Smart City yang cukup masif terlihat perkembangannya adalah penggunaan EV. Tahun 2025 akan tahun yang cukup penting bagi teknologi tersebut, terutama karena semakin banyaknya stasiun pengisian EV dengan teknologi smart grid yang terintegrasi panel surya.
Norwegia menargetkan 100% kendaraan baru bebas emisi pada 2025, di mana sebelumnya tercatat penjualan EV di negara tersebut sudah sampai angka 88,9%. Dampak dari kebijakan ini sendiri bisa sangat luas, seperti sektor bisnis properti yang dapat menambah nilai jual dengan menyediakan charging station, atau bisnis otomotif yang mampu menarik pengguna EV dengan promo pengisian daya.
Kesimpulan
Itu dia ulasan singkat tentang lima tren terbaru dari teknologi Smart City, mulai dari pemanfaatan AI untuk lalu lintas hingga perkembangan EV.
Sebagai institusi bisnis, yang perlu Anda garis bawahi dari tren-tren di atas adalah bukan pada penggunaan teknologi paling mutakhir untuk pengelolaan kota, tetapi bagaimana bisnis Anda mampu beradaptasi dengan teknologi tersebut dan memaksimalkannya.
Anda bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk menyediakan infrastruktur IoT bagi pemerintah, atau mulai mengelola data-data untuk strategi marketing yang lebih tepat.
Jadi, apakah bisnis Anda sudah siap untuk berpartisipasi dalam Smart City ini? Konsultasikan kebutuhan digital dari bisnis Anda ke XLSMART for BUSINESS sekarang.