Smart manufacture adalah salah satu konsep terbaru yang kini sedang jadi perbincangan hangat. Apalagi penerapannya juga didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Namun, sebenarnya apa itu smart manufacture?
Sebagai salah satu konsep baru dalam bidang industri, tentu tidak heran jika masih ada sebagian orang yang belum paham tentang istilah ini. Terutama pada perusahaan yang cenderung lambat dalam menerapkan teknologi dan proses baru.
Bagi Anda yang tertarik ingin tahu dan berencana untuk beralih ke konsep smart manufacture, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!
BACA JUGA: Apa Itu Smart City? Komponen, Indikator, dan Contohnya
Apa Itu Smart Manufacture?
Secara umum, smart manufacture merupakan gabungan dari berbagai teknologi dan solusi yang diterapkan oleh perusahaan agar dapat memaksimalkan proses manufaktur. Konsep ini berfokus pada pemanfaatan data.
Nantinya, data tersebut akan memberi informasi kepada pengguna tentang apa yang harus dilakukan dan waktu yang tepat untuk melakukannya. Kehadiran konsep smart manufacture ini tentu menjadi kabar baik bagi seluruh pemilik perusahaan manufaktur.
Pasalnya, penerapan konsep ini juga bisa dirasakan dari sisi perencanaan, kecepatan produksi, kualitas akhir, dan juga pengembangan produk.
Jadi, bisa dipahami bahwa smart manufacture merupakan evolusi dalam industri manufaktur yang didorong oleh kemajuan teknologi digital, permintaan konsumen yang terus berubah, serta kebutuhan terhadap efisiensi yang lebih tinggi.
Sejarah Konsep Smart Manufacture
Setelah tahu apa itu smart manufacture, tentu Anda juga perlu paham mengenai sejarahnya. Seperti yang diketahui bahwa sektor industri telah mengalami beberapa revolusi besar, yakni:
- Industri 1.0: Revolusi industri pertama yang ditandai dengan pengenalan mesin uap pada akhir abad ke-18. Mesin ini bertugas menggantikan tenaga manusia dan hewan, sehingga proses produksi jadi lebih efisien.
- Industri 2.0: Muncul pada awal abad ke-20 dengan penerapan listrik dalam proses produksinya. Lini produksi massal dan penggunaan assembly line pada masa ini terbukti mampu mempercepat produksi secara signifikan.
- Industri 3.0: Dimulai pada tahun 1970-an yang ditandai oleh otomatisasi dan komputasi. Jadi, software, komputer, dan robot mulai digunakan dalam industri untuk mengurangi keterlibatan manusia dalam proses produksi.
- Industri 4.0: Revolusi industri yang juga disebut dengan smart manufacturing. Pada masa ini, tercipta pabrik yang sudah menggunakan teknologi terkini agar dapat beradaptasi dan terintegrasi secara real-time dengan data serta kebutuhan pasar.
Revolusi Industri 4.0 yang terintegrasi dengan berbagai teknologi, seperti AI, Internet of Things (IoT), dan cloud computing, memungkinkan otomatisasi dan konektivitas antarmesin serta pengolahan data secara real-time.
Hal inilah yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, memenuhi permintaan produk yang lebih kustomisasi, dan mengurangi biaya.
BACA JUGA: 5 Tren Terbaru Teknologi Smart City di Tahun 2025
Contoh Penerapan Smart Manufacture
Agar lebih paham tentang apa itu smart manufacture, berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya di sejumlah perusahaan besar.
1. Adidas Speed Factory
Adidas Speed Factory adalah perusahaan yang menggunakan smart production dalam kegiatan produksinya. Jadi, Adidas menggunakan robot yang dibantu manusia agar bisa memproduksi sepatu dalam jumlah besar agar lebih efisien dari segi waktu.
Selain itu, Adidas juga menggunakan teknologi 3D printing yang dapat membuat mockup dan replika dengan cepat. Selanjutnya, ada teknologi pintar yang bertugas untuk melakukan penjahitan melalui komputer, memotong dengan laser, dan teknologi 4D dalam kegiatan produksi.
2. Mitsubishi Electric
Mitsubishi Electric adalah salah satu perusahaan yang mengembangkan elektronik dan peralatan listrik dengan memanfaatkan IoT dan edge computing untuk konektivitas dan pengambilan keputusan berbasis data.
Selain itu, teknologi ini juga menyediakan platform IoT dan perangkat untuk mengumpulkan data dari sensor dan peralatan di ruang produksi untuk pemantauan secara real-time, predictive maintenance, dan juga optimasi operasional.
3. Infineon
Infineon dari Dresden adalah perusahaan yang memproduksi alat elektronik semikonduktor. Perusahaan ini telah berhasil mencapai otomatisasi hingga 92% dengan mengoperasikan lebih dari 200 robot yang dibantu oleh manusia.
Tidak hanya penggunaan robot, semua sistem IT perusahaan ini juga dikendalikan secara real-time dan terhubung satu sama lain. Semua sistem monitoring dan algoritma akan dikendalikan dari pusat operasi yang membuat perusahaan jadi lebih fleksibel dalam merespons kebutuhan pelanggan.
4. Whirlpool
Whirlpool adalah perusahaan elektronik asal Amerika Serikat yang juga menggunakan smart manufacture untuk mengurangi limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Caranya, yaitu dengan menganalisis semua fasilitas yang memproduksi limbah. Termasuk juga pemakaian listrik, air, dan sebagainya.
Dari data yang diperoleh lewat IoT dan platform analisis tersebut, maka Whirlpool bisa mengecek sejauh mana progress net zero emission yang sedang dikejar. Saat ini juga sudah banyak perusahaan di seluruh dunia yang mulai menerapkan smart factory ini.
5. Siemens
Siemens merupakan perusahaan teknologi multinasional yang menggunakan IoT dan AI untuk mengoptimalkan seluruh lini produksinya. Bahkan kini Siemens juga menawarkan solusi smart manufacture untuk perusahaan lain.
6. Tesla
Perusahaan otomotif yang satu ini terkenal dengan produksi otomatisasi tinggi yang menggunakan robot dan teknologi IoT. Penggabungan teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik dengan efisien.
Manfaat Penerapan Smart Manufacture
Banyaknya perusahaan yang tertarik ingin tahu mengenai apa itu smart manufacture, tentu tidak terlepas dari berbagai manfaat yang bisa dirasakan. Berikut ini adalah berbagai manfaat penerapan smart manufacture.
1. Meningkatkan Efisiensi Produk
Penerapan smart manufacture bermanfaat untuk mengintegrasikan teknologi otomatisasi dan robotika yang dapat membuat proses produksi jadi berjalan lebih cepat dan efisien.
Dengan mengurangi waktu henti serta meningkatkan throughput, maka perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang lebih singkat.
2. Meningkatkan Kualitas Produk
Manfaat selanjutnya adalah dapat meningkatkan kualitas produk. Teknologi yang digunakan, seperti AI dan machine learning, bisa membantu perusahaan dalam dalam membantau dan mengontrol kualitas produk secara real-time.
Hal ini tentu dapat memastikan jika produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang tinggi dan mengurangi tingkat cacat produk.
3. Fleksibilitas Produksi Lebih Tinggi
Penerapan smart manufacture memungkinkan perusahaan untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar. Contohnya, seperti teknologi 3D printing yang memungkinkan produksi suku cadang khusus dengan cepat tanpa harus melakukan perubahan besar pada lini produksi.
4. Mengurangi Biaya Operasional
Memahami apa itu smart manufacture juga tidak terlepas dari manfaatnya yang dapat membantu mengurangi biaya operasional. Dengan menggunakan sensor IoT dan analitik data, maka perusahaan bisa memprediksi dan mencegah kegagalan peralatan sebelum terjadi.
Hal ini tentu saja akan mengurangi biaya perawatan dan perbaikan. Selain itu, juga bisa meminimalkan waktu henti yang tidak terduga.
5. Meningkatkan Keamanan Kerja
Otomatisasi dan robotika yang ada pada smart manufacture bisa mengambil alih tugas-tugas berbahaya yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Hal ini tentu dapat mengurangi risiko cedera di tempat kerja sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
6. Penggunaan Sumber Daya Lebih Optimal
Dengan analitik data dan optimisasi proses pada penerapan smart manufacture, perusahaan bisa menggunakan sumber daya dengan lebih efisien. Adapun yang dimaksud dengan sumber daya ini mencakup energi, bahan baku, dan juga tenaga kerja.
Dengan begitu, perusahaan tidak hanya mengurangi biaya produksi, tapi juga dapat mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan.
7. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Dengan kemampuan untuk memproduksi produk yang lebih berkualitas tinggi serta menyesuaikan kebutuhan pelanggan, tentu saja perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. Pasalnya, produk berkualitas dan pengiriman tepat waktu dapat memperkuat loyalitas pelanggan.
8. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Manfaat penerapan smart manufacture yang terakhir adalah membuat proses pengambilan keputusan jadi lebih baik. Hal ini karena teknologi big data dan cloud computing memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan serta menganalisis data dari seluruh rantai pasokan secara real-time.
Pemanfaatan ini dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih cepat karena sudah ada data akurat dari big data dan cloud computing tersebut.
BACA JUGA: 5 Prinsip Keamanan Jaringan untuk Bisnis yang Efektif
Cari Tahu Apa Itu Smart Manufacture Lebih Dalam Bersama XLSMART for BUSINESS
Dari penjelasan tentang apa itu smart manufacture di atas, bisa dipahami bahwa kehadiran konsep ini memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi industri manufaktur.
Apabila Anda tertarik ingin tahu lebih banyak seputar smart manufacture dan penerapannya, bisa langsung daftarkan diri untuk sesi konsultasi optimasi bisnis bersama XLSMART for BUSINESS melalui halaman ini.