Sekarang ini tiap sektor bisnis dituntut untuk bergerak lebih cepat, efisien, dan adaptif terhadap teknologi. Salah satu pendekatan modern yang semakin banyak diadopsi dalam pengembangan aplikasi dan manajemen infrastruktur IT adalah serverless computing. Namun, apa itu serverless computing?
Walaupun istilah ini terdengar seperti tanpa server sama sekali, tapi sebenarnya serverless masih menggunakan server. Hanya saja dengan model pengelolaan yang berbeda karena sepenuhnya ditangani oleh penyedia layanan cloud.
Jika Anda tertarik ingin memahami konsep serverless computing lebih dalam, simak artikel ini sampai akhir.
BACA JUGA: Apa Itu Migrasi Cloud? Manfaat dan Metode Migrasi Cloud
Apa Itu Serverless Computing?
Secara umum, serverless computing merupakan model komputasi, di mana penyedia layanan cloud, seperti AWS dan Google Cloud Platform, secara otomatis mengelola infrastruktur server. Termasuk juga provisioning, pemeliharaan, dan penskalaan.
Dalam model ini, Anda hanya perlu menulis kode fungsi yang nantinya akan dijalankan sebagai respons terhadap suatu peristiwa tanpa perlu khawatir tentang pengelolaan server secara manual. Model ini sangat ideal untuk bisnis yang ingin fokus pada pengembangan produk dan inovasi tanpa terbebani oleh aspek operasional infrastruktur.
Cara Kerja Serverless Computing
Setelah mengetahui apa itu serverless computing, Anda juga perlu tahu cara kerja dari jenis cloud yang satu ini. Pada dasarnya, serverless computing bekerja dengan pendekatan event-driven architecture. Jadi, fungsi atau layanan hanya berjalan saat dibutuhkan.
Contohnya, seperti ketika pengguna mengisi formulir, mengunggah file, atau melakukan check-out produk di e-commerce, maka sistem akan men-trigger fungsi tertentu untuk menangani proses tersebut.
Umumnya, penyedia layanan cloud akan menyiapkan lingkungan eksekusi secara otomatis dan menjalankan fungsi yang Anda tulis. Baru kemudian mematikannya begitu proses selesai.
Dengan begitu, maka Anda hanya membayar sesuai dengan jumlah eksekusi dan waktu pemrosesan. Bukan berdasarkan kapasitas server yang disewa secara permanen.
Komponen Utama pada Serverless Computing
Untuk memahami apa itu serverless computing lebih dalam, berikut ini adalah berbagai komponen utama yang ada dalam cloud serverless.
1. Function as a Service (FaaS)
FaaS merupakan inti dari serverless computing. Nantinya, Anda akan menulis kode dalam bentuk fungsi kecil yang bisa di-deploy secara independen.
Fungsi inilah yang akan dipicu oleh peristiwa tertentu, seperti HTTP request, perubahan data di database, atau event dari layanan lain. Beberapa contoh platform FaaS antara lain AWS Lamda, Azure Functions, dan Google Cloud Functions.
2. API Gateway
Komponen serverless computing yang satu ini bertugas menerima permintaan (request) dari pengguna dan meneruskannya ke fungsi yang sesuai. API Gateway juga berfungsi untuk mengatur routing, auntentikasi, dan manajemen akses.
3. Database dan Storage Tanpa Server
Data yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh fungsi serverless akan disimpan di layanan database atau object storage yang scalable dan dikelola otomatis. Misalnya, seperti pada Google Firestore, Amazon DynamoDB, dan Azure Blob Storage.
4. Event Source/Trigger
Event source merupakan pemicu yang menyebabkan fungsi berjalan. Contohnya dapat berupa unggahan file, request HTTP, ataupun event dari sistem lain.
BACA JUGA: Apa itu Cloud Container? Fungsi, Jenis, dan Kelebihannya
Kelebihan Serverless Computing bagi Bisnis
Bicara soal apa itu serverless computing, pasti belum lengkap rasanya jika Anda belum tahu kelebihan dari cloud ini. Beberapa kelebihan tersebut antara lain:
1. Efisiensi Biaya
Mekanisme pembayaran model serverless menggunakan sistem pay-as-you-go. Dengan kata lain, Anda hanya membayar ketika fungsi dijalankan. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi bisnis yang punya traffic fluktuatif.
2. Skalabilitas Otomatis
Penyedia layanan cloud akan secara otomatis menyesuaikan kapasitas eksekusi sesuai dengan permintaan. Jadi, Anda tidak perlu mengatur autoscaling secara manual.
3. Cepat untuk Time-to-Market
Penggunaan serverless dapat mempercepat proses pengembangan. Hal ini karena tim pengembang hanya fokus pada logika bisnis, bukan pengelolaan infrastruktur.
4. Minim Maintenance
Serverless computing akan dikelola sepenuhnya oleh pihak cloud. Jadi, Anda tidak perlu melakukan patching, upgrade, ataupun pemantauan server.
5. Cocok untuk Aplikasi Modular
Serverless ideal untuk microservices dan aplikasi modular yang terdiri dari komponen-komponen kecil yang bisa dikembangkan secara independen.
6. Ketersediaan Data dan Sistem Lebih Stabil
Serverless computing adalah jenis server yang terintegrasi dengan cloud computing sebagai media penyimpanan data berbasis digital. Dengan adanya integrasi ini, maka data bisa terus diambil kapan saja karena selalu tersedia.
Tak hanya itu, sistem operasional jaringan juga cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan infrastruktur jaringan biasa.
Serverless bisa dikatakan stabil karena ketika terjadi kegagalan pada satu sistem, maka hal tersebut tidak akan mengganggu operasional jaringan secara keseluruhan. Hal inilah yang memungkinkan Anda untuk tetap bisa menjalankan situs dengan lancar.
Kekurangan Serverless Computing
Meski begitu, di sisi lain, layanan ini juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:
1. Kode Pemrograman Masih Terbatas
Kekurangan yang pertama adalah belum semua penyedia layanan mendukung penyediaan bahasa pemrograman terbaru. Sebab, pada beberapa penyedia layanan, hanya ada beberapa bahasa saja yang tersedia, seperti Python, Java, dan Javascript.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa sekarang banyak juga layanan yang sudah didukung oleh bahasa pemrograman terbaru.
2. Kesulitan Mengatasi Bug
Ketika mengoperasikan sistem, sering kali muncul bug atau permasalahan pada jaringan. Apabila menggunakan serverless computing, Anda perlu bergantung pada penanganan dari penyedia layanan yang tak jarang membutuhkan waktu lebih lama.
Dengan kata lain, secara tidak langsung, hal ini bisa menyebabkan penurunan pelayanan kepada user atau customer Anda. Sebab, mereka tidak bisa mengakses informasi pada situs dalam waktu yang lama.
3. Pembatasan Sumber Daya
Meski hampir seluruh server dikendalikan oleh penyedia layanan, tetapi bukan berarti tidak ada pembatasan dalam penggunaannya. Umumnya, penyedia layanan membatasi kapasitas memori yang bisa dialokasikan untuk setiap sumber daya dalam sistem.
Apabila sumber daya tersebut melebihi batasan memori, maka kegagalan sistem mungkin saja bisa terjadi. Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan sekaligus mengoptimalkan penggunaan memori dalam fungsi layanan ini. Tujuannya agar bisa menyesuaikan performa situs.
Contoh Penerapan Serverless Computing
Saat ini serverless computing sudah digunakan dalam berbagai aplikasi dan layanan. Hal ini tidak terlepas dari efisiensi, skalabilitas, dan fleksibilitas yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan serverless computing.
1. IoT Applications
Aplikasi IoT sering kali membutuhkan pengolahan data dari banyak sensor dan perangkat. Maka dari itu, serverless computing bisa digunakan untuk mengelola dan juga mengolah data ini secara efisien.
Contohnya, seperti sistem otomatisasi rumah yang mengumpulkan data dari berbagai sensor (sensor suhu atau kelembapan) serta melakukan aksi berdasarkan data tersebut secara real-time.
2. Web Application
Aplikasi web dinamis, seperti e-commerce atau blog, yang mengalami perubahan trafik secara signifikan, bisa memanfaatkan serverless untuk mengelola beban tanpa harus skala server secara manual. Hal inilah yang memungkinkan perusahaan untuk menyediakan pengalaman pengguna yang konsisten tanpa mengkhawatirkan pengelolaan infrastruktur.
3. Aplikasi Interaktif
Contoh terakhir bisa dilihat pada aplikasi interaktif yang membutuhkan respons cepat ke perubahan input pengguna. Misalnya, chatbots atau alat interaktif lainnya.
Penggunaan serverless memungkinkan fungsi-fungsi yang dijalankan hanya ketika dibutuhkan. Contohnya, seperti menyediakan rekomendasi atau menjawab pertanyaan dari pengguna, tanpa membebani sumber daya ketika tidak aktif.
BACA JUGA: Apa Itu Virtualisasi di Cloud Computing? Definisi dan Manfaatnya
Apakah Serverless Computing Cocok untuk Bisnis Anda? Konsultasikan dengan XLSMART for BUSINESS!
Kehadiran serverless computing memberi peluang besar bagi bisnis yang ingin bergerak cepat dan efisien di ranah digital. Dengan model pengelolaan infrastruktur yang sepenuhnya otomatis, maka Anda bisa lebih fokus pada pengembangan produk dan inovasi, tanpa perlu terbebani oleh kompleksitas teknis server.
Jika bisnis Anda membutuhkan skalabilitas, efisiensi biaya, serta waktu pengembangan yang cepat, serverless computing bisa menjadi solusi yang layak untuk dipertimbangkan.
Agar tidak bingung lagi, Anda bisa konsultasikan dengan penyedia layanan cloud terpercaya dari XLSMART for BUSINESS. Daftarkan diri Anda melalui halaman ini sekarang juga!