logo

    Internet of Things

    Apa Itu Internet of Things? Cara Kerja, dan Contohnya

    by Freepik | 7 May 2025

    Source : Freepik

    Anda mungkin sering mendengar istilah apa itu Internet of Things (IoT), tapi sebenarnya apa maksud dari teknologi tersebut?

    Secara sederhana, Internet of Things adalah jaringan perangkat fisik yang terhubung ke internet dan mampu mengumpulkan serta bertukar data secara otomatis.

    Teknologi tersebut kini sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk sektor bisnis dan pemerintah. Di kedua sektor penting seperti bisnis dan pemerintah tersebut, IoT mampu meningkatkan efisiensi dan operasional untuk menciptakan produk atau layanan yang lebih sesuai.

    Dalam artikel singkat ini, kita akan menilik apa itu IoT, bagaimana cara kerjanya, serta contoh nyata penerapan teknologi modern tersebut di sektor-sektor penting. Simak pembahasan berikut sampai selesai.

    BACA JUGA: Konsisten Dukung Digitalisasi UKM XLSMART Sosialisasi Solusi Digital dan Sisternet di HUT ke-44 DEKRANAS

    Apa Itu Internet of Things?

    Apa itu Internet of Things? Secara sederhana, IoT merujuk pada sistem perangkat (seperti sensor, mesin, atau wearable) yang terhubung via internet untuk mengirim dan menerima data tanpa intervensi manusia.

    Dengan menggunakan teknologi IoT, pengguna dapat terkoneksi dengan jaringan internet, kemudian melakukan berbagai macam aktivitas, termasuk pencarian informasi hingga pengolahan data, tanpa adanya campur tangan manusia sama sekali.

    Awal mula munculnya IoT tentunya tidak lepas dari kemajuan teknologi nirkabel, MEMS (Microelectromechanical Systems), dan sensor pada akhir 1980-an. Ketiga pionir teknologi IoT tersebut memungkinkan para peneliti untuk terhubung ke perangkat sederhana dengan menggunakan internet.

    Contoh awal dari integrasi IoT adalah perangkat toaster yang dikendalikan via internet di tahun 1989. Langkah sederhana tersebut merupakan cikal bakal teknologi IoT seperti yang kita kenal sekarang.

    Perkembangan IoT kemudian berlanjut dengan munculnya perangkat-perangkat lain, seperti WearCam di tahun 1994 sebagai bentuk awal dari teknologi wearable.

    Tahun 1997, teknologi sensor dari Paul Saffo menjadi pondasi utama perkembangan IoT, di mana teknologi tersebut mampu membuat perangkat merasakan dan merespons lingkungan.

    Semakin berjalannya waktu, istilah "Internet of Things" kemudian dipopulerkan oleh Kevin Ashton di tahun 1999, bersamaan dengan diperkenalkannya teknologi RFID (Radio-Frequency Identification) yang semakin mematangkan konsep tersebut.

    Bagaimana Cara Kerja Internet of Things?

    Secara sederhana, IoT bekerja melalui 3 komponen utama:

    • Perangkat atau Sensor: Fungsi komponen ini adalah untuk mengumpulkan data, seperti suhu, lokasi, atau getaran mesin.
    • Konektivitas: Konektivitas berfungsi untuk mengirim data ke cloud via WiFi, 5G, atau jaringan khusus IoT.
    • Analitik: Data diproses dan ditindaklanjuti Contohnya seperti memberi peringatan jika mesin overheating.

    Dengan menggunakan tiga komponen di atas, IoT bekerja melalui menghubungkan berbagai perangkat, baik hardware maupun software, ke internet.

    Setiap perangkat yang terhubung ke jaringan memiliki alamat IP unik agar bisa dikenali dan berkomunikasi satu sama lain.

    Perangkat seperti sensor, kamera, dan speaker kemudian mengumpulkan data. Contohnya seperti sensor suhu mengirimkan data ke cloud atau perangkat lain untuk diolah dan dianalisis. Hasil analisis data tersebut bisa memicu tindakan otomatis, seperti sistem yang menyalakan AC jika suhu ruangan terlalu tinggi.

    Dengan kata lain, IoT dapat membuat perangkat mengumpulkan data dan bertindak secara cerdas berdasarkan informasi tersebut melalui koneksi internet.

    BACA JUGA: Dorong Digitalisasi dan Transformasi UKM XL SMART – Hypernet Luncurkan Open WiFi dan Managed WiFi

    Contoh Internet of Things di Sektor Bisnis dan Pemerintahan

    Setelah memahami informasi dasar IoT, mari lihat contoh nyata bagaimana teknologi tersebut mentransformasi sektor-sektor penting seperti bisnis dan pemerintahan.

    1. Sektor Bisnis

    • Manufaktur: Sensor IoT memantau kondisi mesin dan memprediksi kerusakan (predictive maintenance), mengurangi downtime hingga 50%, menurut sebuah penelitian dari McKinsey.
    • Ritel: Smart shelves dengan sensor berat otomatis dapat mengatur stok dan memberi notifikasi saat barang hampir habis.

    2. Sektor Pemerintahan

    • Smart City: Studi dari Kota Los Angeles, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa lampu jalan otomatis (yang dapat menyesuaikan pencahayaan berdasarkan kepadatan lalu lintas) dapat menghemat energi hingga 40%.
    • Kesehatan Publik: Wearable devices untuk lansia dapat mengirimkan peringatan ke rumah sakit atau klinik jika detak jantung pengguna tidak normal.

    Konsultasikan Kebutuhan Internet of Things Anda dengan XLSMART for BUSINESS!

    Sampai di sini, pastinya Anda sudah mengerti apa itu Internet of Things. IoT bukan lagi wacana teknologi masa depan.

    Teknologi tersebut bisa menjadi solusi era sekarang ini yang bisa mengoptimalkan bisnis dan layanan publik. Mulai dari efisiensi operasional hingga inovasi layanan, potensi IoT, terutama untuk sektor bisnis dan pemerintah, hampir tidak terbatas.

    Lantas pertanyaannya adalah, apakah Anda siap untuk turut megintegrasikan teknologi IoT ke organisasi Anda?

    Segera konsultasikan kebutuhan IoT Anda ke XLSMART for BUSINESS untuk memulai transformasi digital yang berkelanjutan!

    Solusi Terkait

    Baca Artikel Terkait

    -
    Internet of Things • 7 May 2025

    5 Penerapan Internet of Things (IoT) di Bidang Kesehatan

    -
    Internet of Things • 7 May 2025

    Bagaimana IoT Meningkatkan Operasional Bisnis Anda?

    Segera Optimalkan Bisnis Anda

    Hubungi kami untuk pertanyaan, kolaborasi,

    atau sekadar menyapa

    0 of 300 characters